Minggu, 02 Maret 2014

Resume materi 1 Perilaku Konsumen

 Ayularas Purnamasari Setiyaningsih, Mahasiswa Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Kuliah Perilaku Konsumen  Feb – Juni 2014
Dosen:
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, M.F.S.A.
Ir. MD Djamaluddin, M.Sc
Ir. Retnaningsih, M.Si
Text Book:
Ujang Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Edisi 2 Cetakan 1. Jakarta: PT Ghalia Indonesia




Catatan Kuliah Pertama
Saya Laras dari Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Pada hari senin tanggal 24 Februari 2014, saya mengikuti kuliah perilaku konsumen sebagai mata kuliah SC. Kuliah pertama ini disampaikan oleh dosen perempuan yang sangat menyenangkan yaitu Dr. Ir. Lilik Noor yuliati, M.F.S.A, ibu dosen ini sebagai pengganti Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc yang berhalangan hadir saat itu.
Kuliah pertama ini membahas tentang kontrak perkuliahan yang akan disepakati oleh mahasiswa dan dosen.Setelah itu, dilanjutkan penyampaian Bab 1 Pendahuluan dan Bab 2 Motivasi dan Kebutuhan. Pada penyampaian Bab 1 Pendahuluan di jelaskan tentang konsumen dan perilaku konsumen.Konsumen adalah orang yang membeli, menggunakan barang dan jasa yang dipakai untuk dirinya sendiri / keluarga/ organisasi / makhluk hidup lainnya yang tidak diperjualbelikan lagi (end user or end consumer). Berbeda pengertian antara konsumen dan pelanggan yang seringkali membuat kita bingung adalah konsumen orang yang membeli atau menggunakan barang atau jasa, sedangkan pelanggan adalah orang yang membeli atau menggunakan barang dan jasa secara berulang kali.  Dari berbagai kebiasaan konsumen kita dapat mengamati perilaku konsumen, perilaku konsumen yaitu suka menawar, membandingkan harga dan produk, suka mengantri untuk mendapatkan produk, sesuai usia, selalu mencari yang terbaik, menginginkan pelayanan yang cepat, sesuai yang diinginkan, mengikuti perkembangan zaman, dll.
 Dari hal –hal tersebut muncul beberapa definisi perilaku konsumen dari beberapa ahli, salah satunya Schiffman dan Kanuk (2010), perilaku konsumen adalah sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan manusia. Riset perilaku konsumen terdiri atas tiga perspektif yaitu Perspektif Pengambilan Keputusan, Perspektif Eksperiensial, Perspektif pengaruh behavioral. Perspektif Pengambilan Keputusan yaitu konsumen memiliki dan melakukan  proses pengambilan keputusan rasional untuk memecahkan masalahnya. Perspektif eksperiensial yaitu konsumen mengambil keputusan tidak selalu berdasarkan proses keputusan rasional untuk memecahkan masalahnya, tetapi bisa juga karena pengalamannya. Perspektif pengaruh behavioral yaitu konsumen membeli produk bukan karena alasan rasional yang berasal dari dalam sisinya melainkan dipengaruhi faktor luar.
 Berdasarkan adanya banyak perilaku konsumen, maka dibuat studi perilaku konsumen. Studi perilaku konsumen yaitu studi mengenai bagaimana seseorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumberdaya yang tersedia (waktu,uang,usaha dan energi). Ada beberapa perilaku konsumen di dunia yaitu Disiplin perilaku konsumen tumbuh dan berkembang karena memiliki kesamaan dan perbedaan perilaku; konsumen suatu negara saling mempengaruhi konsumen di negara lain; Globalisasi; program pemasaran yang agresif dari perusahaan multinasional. Beberapa sejarah disiplin perilaku konsumen yaitu landasan teori ekonomi mikro yang sangat esensial; diperkenalkan sebelum memahami teori permintaan dan teori pemasaran; teori perilaku konsumen yang berkembang tidak diuji secara empiris; teori perilaku konsumen dengan memasukkan elemen psikologi dalam pengambilan keputusan; perilaku konsumen menerapkan selain psikologi yaitu ekonomi.
Beberapa manfaat mempelajari perilaku konsumen yaitu membantu pimpinan perusahaan untuk memahami konsumen; membantu konsumen membuat keputusan dengan bijak; memberi pengetahuan dan teori konsumen; meningkatkan pemahaman mengenai beberapa faktor; analisis konsumen menjadi landasan manajemen pemasaran; dan memegang peran penting dalam pengembangan kebijakan publik. Yang mempelajari perilaku konsumen yaitu pemasar, pengiat pendidikan dan perlindungan konsumen, pemerintah dan anggota legislatif.
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan pemasar yaitu strategi pemasaran, perbedaan individu, dan faktor lingkungan konsumen. Definisi pemasaran sendiri yaitu suatu proses bagaimana mengidentifikasi kebutuhan konsumen kemudian memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen tersebut dan meyakinkan konsumen bahwa mereka membutuhkan barang atau jasa tersebut, sehingga terjadi transaksi atau pertukaran antara produsen dengan konsumen. Konsep pemasaran yaitu suatu konsep bisnis yang menekankan bahwa strategi pemasaran yang berhasil adalah strategi yang dibangun.
Penyampaian materi Bab 2 motivasi dan kebutuhan, menjelaskan tentang definisi motivasi dari beberapa ahli yaitu Schiffman dan Kanuk (2000), motivasi adalah faktor pendorong dalam diri individu yang mendorong mereka untuk bertindak. Faktor pendorong adalah hasil dari ketidaknyamanan yang muncul akibat adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi. Menurut Solomon (1999), motivasi adalah proses yang menyebabkan orang – orang berperilaku sebagaimana tindakannya, akibat adanya kebutuhan yang timbul pada konsumen yang ingin dipenuhi. Ada faktor pendorong dan faktor manfaat yang menimbulkan suatu kebutuhan seseorang. Faktor pendorongnya yaitu dari dalam/fisiologis/biologis, dan dari luar/kebutuhan yang diciptakan. Faktor manfaat yaitu kebutuhan utilitarian dan kebutuhan ekspresif / hedonik.
Mungkin sekian catatan kuliah untuk pertemuan pertama pada tanggal 24 februari 2014, hanya baru pembahasan hal tersebut.









Minggu, 15 September 2013

dailyblog( outbond aspect 2013)

Hari minggu 14 september 2013, acara outbond aspect diadakan, disuruh kumpul pukul 06.00, di Pomi, saya sudah bangun pagi, kira2 jam setengah 5 kurang mah, tapi ga beruntung air mati, jadi nunggu ampe jm 5, berangkat udah jm 6 kurang, niatnya dateng tepat waktu, tapi nunggu temen dulu (jiwa korsa,hehehe). acara awal kumpul perkelompok, habis tu kita streching dulu buat persiapan outbond, habis itu games buat membagi kelompok,karena kelompok awal tidak seimbang, petualangan dimulai, dari pos 5 terakhir di pos 4, games2 tiap pos asyik, lucu, seru dan bikin kompak, tapi naas, kelompok saya hanya menang 2 kali saja, alhasil basah2an juga, walaupun gitu tetap seru deh,
pesan: semoga outbond atau acara aspect selanjutnya lebih seru,menantang dan asyik,
MIPA SATU
MIPA JAYA

Jumat, 06 September 2013

peta

Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta

      Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada dasarnya peta mempunyai arti yang sama. Berikut pengertian peta dari para ahli.

  1. Menurut ICA (International Cartographic Association)
     Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari pemukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

  2. Menurut Aryono Prihandito (1998)
     Peta adalah gambaran permukaaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui system proyeksi tertentu.

  3. Menurut Erwin Rainsz (1948)
     Peta adlah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

  4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
     Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada tingkatan pembangunan.

    Dewasa ini sudah dikenal adanya peta digital (Digital Map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan menggunakan software GIS (Geography Information System). Ilmu yang mempelajari tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan pemetaan disebut kartograf.

     Jenis-jenis Peta 
  1. Berdasarkan Sumber Datanya
     a. Peta Induk (Basic Map)
      Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
     b. Peta Turunan
     Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tudak bisa digunakan sebagai peta dasar.

  2. Berdasarkan isi Data yang disajikan
    a. Peta Umum
      Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan.
     Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut.
      1. Peta Topografi: peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama

Garis Kontur
          Sifat-sifat garis kontur pada peta topografi antara lain sebagai berikut.
           a. Semakin rapat jarak antargaris kontur, menunjukan semakin curam daerah tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila jarak antargaris konturnya jarang, maka tempat tersebut adalah landai.
           b. Bila ditemukan ada garis kontur yang bergigi, hal tersebut menunjukkan di daerah tersebut terdapat depresi atau lembah.

      2. Peta Chorografi: peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.

     3. Peta Dunia: Peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

    b. Peta Tematik
       Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misal peta Geologi, peta pegunungan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Salah satu contoh peta Tematik yaitu peta pegunungan lahan. Peta ini merupakan peta yang khusus menunjukan persebaran penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan. Perhatikan contoh peta penggunaan lahan di bawah ini.

Peta Pegunungan Lahan

 3. Berdasarkan Skalanya
   a. Peta Kadaster/teknik
     Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 - 1 : 5.000 peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagiannya.
   b. Peta skala besar
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
   c. Peta skala sedang
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
   d. Peta skala kecil
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
   e. Peta Geografi/Dunia
     Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

     Fungsi Pembuatan Peta
 a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain ) di permukaan bumi
 b. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua dan gunung) sehingga dimensi terlihat dari peta.
 c. Menyajikan data tentang potensi suatu daeah.
 d. Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. 
- See more at: http://farid-rizky.blogspot.com/2012/12/pengertian-fungsi-dan-jenis-peta.html#sthash.tgIfGAlW.dpuf

peta

Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta

      Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada dasarnya peta mempunyai arti yang sama. Berikut pengertian peta dari para ahli.

  1. Menurut ICA (International Cartographic Association)
     Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari pemukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

  2. Menurut Aryono Prihandito (1998)
     Peta adalah gambaran permukaaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui system proyeksi tertentu.

  3. Menurut Erwin Rainsz (1948)
     Peta adlah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

  4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
     Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada tingkatan pembangunan.

    Dewasa ini sudah dikenal adanya peta digital (Digital Map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan menggunakan software GIS (Geography Information System). Ilmu yang mempelajari tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan pemetaan disebut kartograf.

     Jenis-jenis Peta 
  1. Berdasarkan Sumber Datanya
     a. Peta Induk (Basic Map)
      Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
     b. Peta Turunan
     Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tudak bisa digunakan sebagai peta dasar.

  2. Berdasarkan isi Data yang disajikan
    a. Peta Umum
      Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan.
     Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut.
      1. Peta Topografi: peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama

Garis Kontur
          Sifat-sifat garis kontur pada peta topografi antara lain sebagai berikut.
           a. Semakin rapat jarak antargaris kontur, menunjukan semakin curam daerah tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila jarak antargaris konturnya jarang, maka tempat tersebut adalah landai.
           b. Bila ditemukan ada garis kontur yang bergigi, hal tersebut menunjukkan di daerah tersebut terdapat depresi atau lembah.

      2. Peta Chorografi: peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.

     3. Peta Dunia: Peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

    b. Peta Tematik
       Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misal peta Geologi, peta pegunungan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Salah satu contoh peta Tematik yaitu peta pegunungan lahan. Peta ini merupakan peta yang khusus menunjukan persebaran penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan. Perhatikan contoh peta penggunaan lahan di bawah ini.

Peta Pegunungan Lahan

 3. Berdasarkan Skalanya
   a. Peta Kadaster/teknik
     Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 - 1 : 5.000 peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagiannya.
   b. Peta skala besar
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
   c. Peta skala sedang
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
   d. Peta skala kecil
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
   e. Peta Geografi/Dunia
     Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

     Fungsi Pembuatan Peta
 a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain ) di permukaan bumi
 b. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua dan gunung) sehingga dimensi terlihat dari peta.
 c. Menyajikan data tentang potensi suatu daeah.
 d. Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. 
- See more at: http://farid-rizky.blogspot.com/2012/12/pengertian-fungsi-dan-jenis-peta.html#sthash.tgIfGAlW.dpuf

peta

Pengertian, Fungsi, dan Jenis Peta

      Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada dasarnya peta mempunyai arti yang sama. Berikut pengertian peta dari para ahli.

  1. Menurut ICA (International Cartographic Association)
     Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari pemukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

  2. Menurut Aryono Prihandito (1998)
     Peta adalah gambaran permukaaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui system proyeksi tertentu.

  3. Menurut Erwin Rainsz (1948)
     Peta adlah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

  4. Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)
     Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada tingkatan pembangunan.

    Dewasa ini sudah dikenal adanya peta digital (Digital Map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan menggunakan software GIS (Geography Information System). Ilmu yang mempelajari tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan pemetaan disebut kartograf.

     Jenis-jenis Peta 
  1. Berdasarkan Sumber Datanya
     a. Peta Induk (Basic Map)
      Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
     b. Peta Turunan
     Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tudak bisa digunakan sebagai peta dasar.

  2. Berdasarkan isi Data yang disajikan
    a. Peta Umum
      Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan.
     Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut.
      1. Peta Topografi: peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama

Garis Kontur
          Sifat-sifat garis kontur pada peta topografi antara lain sebagai berikut.
           a. Semakin rapat jarak antargaris kontur, menunjukan semakin curam daerah tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila jarak antargaris konturnya jarang, maka tempat tersebut adalah landai.
           b. Bila ditemukan ada garis kontur yang bergigi, hal tersebut menunjukkan di daerah tersebut terdapat depresi atau lembah.

      2. Peta Chorografi: peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.

     3. Peta Dunia: Peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

    b. Peta Tematik
       Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misal peta Geologi, peta pegunungan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Salah satu contoh peta Tematik yaitu peta pegunungan lahan. Peta ini merupakan peta yang khusus menunjukan persebaran penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan. Perhatikan contoh peta penggunaan lahan di bawah ini.

Peta Pegunungan Lahan

 3. Berdasarkan Skalanya
   a. Peta Kadaster/teknik
     Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 - 1 : 5.000 peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagiannya.
   b. Peta skala besar
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
   c. Peta skala sedang
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
   d. Peta skala kecil
     Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
   e. Peta Geografi/Dunia
     Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

     Fungsi Pembuatan Peta
 a. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif ( letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain ) di permukaan bumi
 b. Memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua dan gunung) sehingga dimensi terlihat dari peta.
 c. Menyajikan data tentang potensi suatu daeah.
 d. Memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. 
- See more at: http://farid-rizky.blogspot.com/2012/12/pengertian-fungsi-dan-jenis-peta.html#sthash.tgIfGAlW.dpuf